Feature Naratif Reporting

“Liputan Khusus  Banjir  Melanda Kayong Utara”

Oleh : Kayong Tv & Team

Durasi : 20 menit

 

Setelah di guyur hujan lebat pada tanggal 1 juni sore hari hingga tanggal 2 juni pagi, hanya kurang lebih belasan jam, Sebagian besar wilayah kecamatan Sukadana, Ibu Kota dari Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, dilanda banjir bandang  akibat guyuran hujan deras.

Beberapa lokasi lain di kayong utara juga terkena banjir, seperti hulu siduk, batu barat, desa sei mata mata, namun tidak separah di kecamatan sukadana.

akibatnya Ratusan rumah warga masyarakat dan juga sarana vital,  kantor pemerintahan serta banyak sekolahan yang  terendam oleh air.

Sampai saat ini belum ada korban jiwa, namun di perkirakan kerugian materiel akibat bencana tersebut cukup banyak, mengingat perangkat elektronik serta perkakas baik rumahan maupun perkantoan juga terendam, belum lagi binatang ternak serta areal kebun dan persawahan milik warga yang juga rusak akibat banjir bandang ini.

sepanjang sejarah banjir saat ini di sukadana terbilang cukup parah pasalnya mencapai ketinggian satu meter , bahkan lebih, terutama di beberapa tempat yang memiliki dataran yang cukup rendah.
salah seorang warga, yang bernama nanang yang kebetulan tinggal di komleks BTN darussalam yakni, areal terparah di kota sukadana yang terkena dampak banjir mengungapkan, aal mula banjir datang pada dini hari.

Selain di picu oleh curah hujan yang tinggi, banjir ini di sebabkan karena drainase atau pembuangan air yang kurang baik. Khusus di wilayah kota sukadana hanya ada dua saluran pembuangan air yang di andalkan yakni sungai kecil dekat tugu durian, dan Sungai Jl batu daya dua.

Ke Dua sungai tersebut adalah kunci utama pembuangan air yang ada di tengah tengah kota, namun aliran menuju ke dua sungai tersebut banya yang tidak normal, beum lagi ada beberapa bagian sungai yang tersumbat oleh sampah , serta terhimpit bangunan, sehingga menghambat pembuangan air.

Mengingat bagian tengah kota sukadana di kelingi dengan bukit, maka curah hujan yang begitu tinggi dikhawatirkan dapat menimpbulkan dampak banjir, di tambah lagi drainase dan pembuangan air yang kurang maksimal adalah faktor yang penitng untuk di perhatikan, guna menghindari hal tersebut.

Namrun leru sebaga tokoh masyarakat sukadana juga membenarkan jika dua aliran sungai tersebut merupakan kunci saluran pembuangan air.

Di jl batu daya dua, air tampa tergenang meluber ke jalan, di duga saluran pembuang dan gorong gorong yang tidak maksimal, sehingga hal ini menyebabkan para pengguna jalan terganggu akibat jaan yang di genangi air tersebut.

Banyak kendaraan yang sulit melalui jalan, bahkan tak sedikit yang mogok, bahkan akhirnya di seret oleh masyarakat.

Akibat banjir ini aktivitas masyarakat terganggu, di kompleks pusat jual beli pasar daerah yang terendam banjir para pedagang tidak bisa berjualan, akhirnya mereka memilih berjualan di tepi jalan dan beberaa tempat yang lain.

Bukan kali ini saja banjir di wilayah kota sukadana, tahun lalu akibat curah hujan yang tinggi sukadana juga di landa banjir, bahkan di kecamatan lain di simpang hilir pasar melano juga pernah terendam akibat pasang air laut yang berlebihan.

Fenomena meningginaya pasang air laut ini di picu karena perubahan ikim yang begitu exrtreme,  Cuaca cendrung tidak dapat di perkirakan, karena kenaikan panas bumi sangat signifikan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, Prof. Jeremy Pal dan Prof Elfatih Eltahi, menyebutkan  dari tahun 2000 sampai tahun 2016  merupakan tahan terparah dalam perubahan suhu panas bumi yaitu 2 dearat, sehingga ha ini mengakibatkan seagain kutub es mencair dan bumi semakin terendam oleh air.

Dari hasil penelitian tersebut hal ini cukup mengkhawairkan bagi kita semua, ditambah lagi dengan curah hujan yang begitu tinggi, membuat kita semakin khawatir akan bencana yang semain dekat.

Musibah ini tidak terlepas dari sikap dan kebjaksanaan kita sebagai manusia, yang wajib menjaga keseimbangan antara alam dan kehiduan mayapada ini.

Dengan tidak mengeexploitasi alam berlebihan, tidak membuang sampah sebarangan, merupakan salah satu prilaku bijak dan arif terhadap alam, dan jika kita ramah terhadap alam, maka demikian pula ia akan memberikan imbalan yang baik pada kita.

Namun apabila sebaliknya kita memperlakukan buruk pada alam, akibatnya Tuhan akan murka melewati kuasanya , yakni alam yang datang dengan balak dan becana. Jikalau sudah demikian manusia hanya tinggal sesal dan rintihan duka nestapa  yang tiada arti lagi.

….. Mari kita jaga dan rawat alam ini ….

The end